Politikus Juga Kenal Money Politik

Sobat tahu Pak SBY, Pak Jokowi, Pak Barack Obama? Mereka adalah sederet tokoh politik yang amat  populer dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memimpin suatu warga.
Mereka bisa kita sebut dengan orang politikus, sebab mereka kaya sekali dengan ilmu-ilmu politik. Segala propaganda-propaganda, siasat-siasat, taktik-taktik politik merupakan ciri-ciri yang tertanam dalam diri seorang politikus.

Pada era sekarang, sepertinya politik bangsa kita telah dinodai oleh yang namanya money politik. Money politik / politik uang / politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Umumnya seorang politikus tanpa money politik, ia akan dengan mudah terlempar dari persaingan. Dengan money politik yang kuat maka kemungkinan besar ia dapat berkuasa dan memenangi segala persaingan yang ada.

Kita sebagai warga seharusnya sadar betul bahwa pemimpin yang kita pilih adalah pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat. Janganlah memilih yang banyak uangnya karena imbasnya akan mengenai kita sebagai warga. Pilihlah pemimpin yang mempunyai kredibilitas, integritas, kapabilitas tinggi. Sebagai warga harusnya kita tahu bahwa dana yang telah digelontorkan oleh calon pemimpin untuk membujuk kita agar mau memilihnya dalam pemilu adalah modal sendiri dan bukan modal dari pemerintah. Tak heran bila ketika ia sudah menjabat sebagai pemimpin, ia tak segan melakukan tindakan korupsi yang tentunya sangat merugikan negara. Tujuan dari korupsi tersebut adalah supaya balik modal atau bahkan mencari keuntungan yang lebih. Selain mendapatkan keuntungan, dia juga ingin namanya menjadi masyhur dan menggema ke seluruh rakyat.

Namun, kemasyhuran sebenarnya tidak tampak dari kebesaran nama, akan tetapi dari ketulusan karyanya. Mungkin itu sahaja, tetapi begitu berharga di mata khalayak. Atau mungkin sedikit saja, tetapi hikmahnya amat terasa.

Pada hakikatnya segala keagungan itu terbangun dengan apa adanya. Untuk itu, marilah kita selalu untuk berserah diri kepada-Nya supaya keikhlasan dapat tercipta di hati yang menghamba.